Menikmati indahnya Puncak Gunung Gede dan Lembah Surya Kencana. pendakian via Gunung Putri


batu besar sebelum Puncak Gunung Gede
Tuhan menciptakan segala sesuatunya dengan amat sangat sempurna, keindahan yang begitu memukau mata, udara sejuk yang membuat dada terasa segar, helaan nafas demi nafas membuat diri kian tenggelam dalam nikmat-Nya yang begitu besar. Bersyukur saya masih bisa menikmatinya, tak terasa sudah 2 hari saya berada di lembah surya kencana, Gunung Gede, padang rumput berbalut pepohonan edelweiss terhampar luas di tanah seluas 50 hektar menjadi sajian yang diberikan oleh yang Maha Kuasa kepada kami.

pemandangan bukit dari Lembah Surya Kencana via gunung putri
Hangatnya sinar mentari menyambut datangnya pagi, sinarnya perlahan menembus tenda kami di hari pertama kami di lembah surya kencana. Dinginnya udara pagi terasa sedikit mengigit kulit meski sang mentari perlahan menghangatkan tubuh yang masih terasa lelah karena perjalanan dari Gunung Putri kemarin. Perlahan saya membangunkan 4 orang teman yang masih terlelap untuk segera bergegas dan menikmati jingganya langit di puncak Gunung Gede.

Munculnya sang Mentari dan sisi barat terdapat pemandangan Gunung Salak
Jalur menuju puncak Gede tak terlalu jauh dari tempat kami mendirikan tenda di lembah surya kencana, berjarak sekitar 500 meter. Keringat perlahan keluar dari dahi saya ketika lengkah demi langkah menginjak bebatuan yang tersusun tak beraturan ketika hendak menuju puncak, di sisi lain seorang teman terlihat nafasnya begitu memburu karena udara pagi yang cukup dingin. 45 menit perjalanan, tibalah kami di puncak Gunung Gede, langit jingga menyambut kedatangan kami, sang mentari menunjukkan kebesarannya perlahan dari timur, udara yang semula dingin perlahan berubah menjadi hangat. Di sisi lain Gunung Pangrango perlahan menampakkan wajahnya, sang mentari pun perlahan menyinari hutannya yang begitu lebat.

pemadangan puncak Gunung Gede
Senyum menyeruak di wajah saya dan 3 orang teman, Mario, Agus dan Jilan, meski ini bukan kali pertama saya menikmati indahnya Puncak Gunung Gede, namun tetap saja tak bosan diri ini di buatnya. Tebingan yang begitu luas nan indah mejalar sepanjang jalur puncak Gede dengan jurang yang menganga yang di bawahnya terdapat kawah yang begitu indah. Biru nya air kawah terlihat dari puncak Gunung Gede kala terpapar sinar matahari di pagi hari, di sisi lain Gunung Salak gagah berdiri seolah memanggil kembali untuk dijelajah.

pemandangan gunung Salak dari kejauhan
Riuh teriakan pun perlahan terdengar dari kejauhan tanda para pendaki lain yang semarak dalam euforia puncak Gunung Gede. Perlahan puncak gunung yang banyak di favoritkan ini pun ramai di sambangi para pendaki yang tiba dari kandang Badak, jalur Cibodas. Tak terasa, jam menunjukan pukul setengah 9 Pagi, sudah hampir 2 jam kami berada di puncak Gede, perlahan kami turun dan kembali ke tenda untuk memasak dan sarapan.

kawah nan biru di depan puncak Gunung Gede, dan di baliknya terdapat lembah surya kencana nan luas
 Hari pun berganti, tak banyak yang kami lakukan di hari kedua di lembah Surya kencana, hanya sekedar menikmati indahnya Edelweis yang basah karena embun dan menikmati hangatnya sinar mentari setelah di terpa udara yang cukup dingin di malam hari. Rasa takjub pun tak henti-hentinya saya panjatkan, suara pepohonan yang tertiup angin kian menambah hati menjadi tentram, perlahan saya menarik nafas dalam-dalam menikmati udara nan sejuk mengalir ke paru-paru, hanya syukur yang amat mendalam yang bisa saya ucapkan sambil melihat luasnya padang rumput yang di hiasi pohon Edelweis nan indah.

sinar mentari menhangatkan tenda kami
edelweiss basah nan indah

 ***
 Tepat pukul 2 siang hujan turun rintik-rintik dan perlahan menjadi lebat ketika kami tiba di kandang badak, hapir 3 jam perjalanan yang kami tempuh dari lembah surya kencana dan Puncak gunung Gede menuju Kandang badak. Bivak sederhana dari fly sheet yang kami bentangkan pun jadi tempat sementara untuk berteduh dari terpaan hujan yang kian deras, syukur dalam hati saya panjatkan karena hujan yang turun tak di sertai petir.

mendung menyeruak di perjalanan kami turun
1 jam kami berteduh di bivak sederhana, sambil menikmati hangatnya mie instan yang kami masak. Perlahan intensitas hujan pun mereda, hanya gerimis-gerimis kecil yang tersisa. Langit masih terlihat begitu mendung, akhirnya kami tetap memutuskan untuk turun karena tak ingin terjebak gelap di jalur turun Cibodas.

pendaki yang sedang melintasi jalur air panas
Pukul menunjukan jam setengah 5 sore ketika saya tiba di jalur air panas, terlihat beberapa pendaki yang antre perlahan untuk melintasi jalur ini. Uap air panas yang mengepul menjadi sensasi tersendiri meski terkadang sedikit mengganggu penglihatan. Sebelah kiri jurang menganga yang sedikit tersamar oleh kepulan uap air panas, hanya tali yang menjulur yang menjadi pengangan, walau hanya berjarak beberapa belas meter saja namun jalur ini cukup memacu adrenalin.

Jalur turun terbilang cukup landai, meski tangga bebatuan terasa begitu menyiksa telapak kaki di sepanjang jalan. Sekitar pukul setengah 6 sore saya sudah tiba di pos penjaga di pintu cibodas yang mengakhiri petualangan kami. riuh suara burungpun perlahan mulai sayup, karena hari mulai gelap. Senyum terpancar di wajah kami, bersyukur karena dapat menikmati hidup yang amat singkat ini.

“Hidup harus lebih dari sekedarnya” - Alm. Budi Laksmono (M-236-UI)


Informasi Pendakian :

  • Untuk mendapatkan SIMAKSI dapat melalui website http://booking.gedepangrango.org/, dan harap mempersiapkan segala hal sesuai peraturan yang tercantum dalam website resmi tersebut.
  • Setelah mengurus persyaratan di dalam web tersebut dan data telah di validasi, selanjutnya kita harus menukarkan data tersebut di Kantor TNGPP yang berada di Cibodas untuk ditukarkan dengan SIMAKSI.
  • Untuk menuju desa Gunung Putri dapat di tempuh dengan menyewa angkot dari Cibodas, tarifnya sekitar Rp 20.000 - 50.000 per-orang, namun dapat lebih murah tergantung kepiawaian kita dalam negosiasi dengan supir angkotnya.
  • Di desa gunung Putri terdapat banyak rumah singgah untuk para pendaki jika ingin bermalam dan membeli makanan.
  • Waktu terbaik untuk mendaki melalui jalur ini adalah subuh atau jam 5 pagi, karena area persawahan cukup panas pada jam 8 pagi.
  • Hujan hampir kerap kali turun, meski dalam musim panas. Persiapan perlatan yang matang adalah suatu keharusan.
  • Estimasi waktu tempuh pendakian antara 6 hingga 8 jam tiba di lembah surya kencana, tergantung kondisi fisik serta alam saat itu.
  • Waktu tempuh dari lembah surya Kencana menuju Puncak Gunung Gede sekitar 45 menit hingga 1 jam. Waktu terbaik untuk melakukan summit attack adalah jam setengah 5 pagi, agar dapat menikmati langit yang indah.
Tebing nan elok, terlihat puncak Gunung Gede dari kejauhan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar